Oli pelumas umumnya terdiri dari beberapa komponen utama:
1.Bahan Dasar: Oli pelumas bisa dibuat dari bahan dasar mineral, sintetis, atau campuran keduanya (semi-sintetis).
2. Mineral: Dihasilkan dari pengolahan minyak bumi. Oli mineral biasanya lebih murah tetapi memiliki kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan oli sintetis.
3. Sintetis: Diproduksi secara kimia dengan molekul yang dirancang untuk memberikan performa yang lebih baik dalam berbagai kondisi suhu dan beban. Oli sintetis umumnya lebih mahal tetapi memiliki stabilitas viskositas yang lebih baik dan umur pakai yang lebih panjang.
4. Additif: Oli pelumas sering kali diperkaya dengan tambahan bahan kimia yang disebut additif, yang memberikan sifat-sifat tambahan seperti:
- Antioksidan: Menghambat oksidasi oli saat terpapar udara dan panas.
- Antiwear: Melindungi permukaan logam dari keausan.
- Deterjen dan Dispersan: Membersihkan dan menjaga mesin tetap bersih dari deposit atau endapan yang terbentuk selama operasi.
- Viscosity Index Improver: Menjaga viskositas oli stabil dalam berbagai suhu.
Fungsi Utama Oli Pelumas
1.Pelumasan: Oli membentuk lapisan pelumas di antara permukaan-permukaan yang bergerak satu sama lain, sehingga mengurangi gesekan dan keausan.
2. Pengurangan Panas: Oli juga berfungsi sebagai penghantar panas, membantu menghilangkan panas yang dihasilkan oleh gesekan dalam mesin.
3. Pembersihan dan Perlindungan: Additif dalam oli membantu membersihkan mesin dari kotoran dan endapan, serta melindungi permukaan logam dari korosi dan keausan.
Aplikasi Oli Pelumas
Oli pelumas digunakan dalam berbagai jenis mesin dan peralatan, termasuk:
1.Otomotif: Untuk mesin mobil, motor, truk, dan kendaraan berat.
2. Industri: Untuk mesin industri, seperti penggerak motor listrik, pompa, kompresor, dan peralatan berat lainnya.
3. Maritim: Untuk mesin kapal dan peralatan maritim.
4. Aviasi: Untuk mesin pesawat terbang.
5. Pertanian dan Konstruksi: Untuk traktor, alat berat konstruksi, dan peralatan pertanian.